Tentara Akui Diperintah Tembaki Antrean Bantuan, Israel Panik Bantah

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Minggu, 29 Jun 2025 07:20 WIB

Israel panik membantah klaim militer Zionis nan mengaku bahwa mereka memang diperintah untuk menembaki penduduk nan antre support di Jalur Gaza, Palestina. PM Israel Benjamin Netanyahu membantah klaim militernya nan mengaku diperintah untuk menembaki penduduk nan mengantre support di Jalur Gaza, Palestina. (via REUTERS/Yair Sagi)

Jakarta, detikai.com --

Israel panik membantah klaim militer Zionis nan mengaku bahwa mereka memang diperintah untuk menembaki penduduk nan antre support di Jalur Gaza, Palestina.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz apalagi sampai merilis pernyataan berbareng untuk membantah pengakuan pasukan militernya sendiri. Mereka malah menyerang kembali media sayap kiri Israel, Haaretz, nan membikin laporan soal pengakuan tentara Zionis.

"Ini adalah ketidakejujuran sadis nan dirancang untuk mendiskreditkan IDF (Pasukan Pertahanan Israel), tentara paling beradab di dunia," tegas pernyataan berbareng Netanyahu dan Katz.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu dan Katz menuduh Haaretz sudah menerbitkan 'fitnah berdarah'. Pemerintah Israel menyatakan IDF beraksi dalam kondisi susah untuk melawan musuh nan bergerak di kembali penduduk sipil.

IDF juga ikut membantah isi laporan Haaretz. Pihak militer menegaskan mereka tidak memerintahkan prajurit untuk menembaki penduduk sipil nan sedang mengantre bantuan.

Pasukan Pertahanan Israel itu juga membikin klaim bahwa tentara nan diwawancarai Haaretz tidak berada di lapangan.

"Kami sangat membantah tuduhan nan dibuat dalam tulisan tersebut. IDF tidak menginstruksikan pasukan untuk dengan sengaja menembak penduduk sipil, termasuk mereka nan mendekati pusat distribusi," jelas IDF.

"Untuk lebih jelasnya, pengarahan IDF melarang serangan nan disengaja terhadap penduduk sipil," lanjutnya.

Haaretz mempublikasikan pengakuan dari salah seorang prajurit IDF di Gaza. Mereka menyebut, para tentara Israel menerima perintah untuk menembaki kerumunan penduduk Palestina, meskipun tak menimbulkan ancaman.

Tentara Israel nan diwawancarai mengatakan bahwa penduduk Palestina di tempatnya berjaga diperlakukan seperti musuh.

"Di letak saya ditempatkan, 1 orang-5 orang tewas terbunuh setiap hari," ucap prajurit Israel sembari menggambarkan bahwa lokasinya bagai 'medan pembunuhan'.

"Tidak ada pengendalian massa, tidak ada gas air mata. Hanya tembakan langsung dengan segala langkah nan bisa dibayangkan," jelas pengakuan sang tentara.

Masih dalam laporan Haaretz, Advokat Jenderal Militer Israel disebut-sebut memerintahkan penyelidikan mengenai kemungkinan kejahatan perang imbas penembakan disengaja ini. Mereka mengutip sumber anonim nan mengatakan bahwa unit tentara investigasi telah ditugaskan memeriksa prajurit jaga di dekat letak pengedaran bantuan.

(skt/asr)

Selengkapnya