Harus Punya Harta Berapa Agar Masuk Kategori Kaya Raya?

Sedang Trending 14 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Apa nan ada di akal Anda saat mendengar istilah "kaya raya" alias "crazy rich"? Anda mungkin membayangkan gambaran para orang kaya di movie nan tinggal di mansion, deretan mobil mewah, hingga mempunyai kapal pesiar. 

Lantas, apa sebenarnya arti "kaya raya?"

Faktanya, status "kaya" sangat relatif tergantung pada pendapatan, aset, dan lingkungan sosial seseorang. Menurut Pew Research Center, seseorang baru bisa disebut golongan berpenghasilan atas jika pendapatannya lebih tinggi dibandingkan kebanyakan masyarakat di wilayah tempat tinggalnya dengan ukuran family nan sama.

Secara umum, ahli ekonomi menyebut seseorang "kaya" jika dia mempunyai aset nan bisa menghasilkan pendapatan, seperti investasi alias bisnis. Di sisi lain, banyak orang menyebut diri mereka kaya jika bisa memenuhi semua kebutuhan hidupnya dengan mudah, tanpa perlu cemas soal keuangan.

Namun nilai nan dianggap cukup untuk mencapai itu sangat berjuntai pada tempat tinggal. Semisal kepemilikan mobil di Amerika Serikat adalah kebutuhan. Tetapi di India alias China hanya sebagian mini masyarakat nan bisa membelinya, masing-masing hanya sekitar 3% dan 22%. Sehingga, orang nan mempunyai mobil di India dan China seringkali dianggap kaya.

Berapa Jumlah Harta nan Dianggap Kaya?

Jika merujuk standar di Amerika Serikat, survei Charles Schwab menunjukkan bahwa kebanyakan orang menganggap seseorang baru disebut kaya jika mempunyai kekayaan bersih sekitar US$ 2,5 juta (sekitar Rp41 miliar), naik 14% dibanding tahun 2023.

Soal kebahagiaan, studi dari University of Pennsylvania menunjukkan, pendapatan memang berkorelasi dengan kebahagiaan, tetapi efeknya condong datar setelah mencapai US$ 100.000 per tahun.

Ada langkah membangun kekayaan secara berjenjang dikutip dari Yahoo Finance.

1. Rencanakan Warisan Sejak Dini

Banyak orang mengabaikan perencanaan aset lantaran merasa tidak punya kekayaan cukup. Padahal warisan nan dikelola baik dapat menjadi sumber kekayaan nan minim pajak.

2. Pertimbangkan Pindah Domisili

Tinggal di tempat dengan biaya hidup lebih rendah namun berpenghasilan sama alias lebih tinggi bisa membikin finansial jauh lebih sehat.

3. Fokus pada Pertumbuhan Pendapatan Jangka Panjang

Kenaikan penghasilan 3% per tahun mungkin tak cukup melawan inflasi. Sebaliknya, beranjak kerja bisa memberi lonjakan hingga 7% alias lebih. Negosiasi penghasilan dan peningkatan skill sangat disarankan.

4. Hindari Utang Berbunga Tinggi

Bunga kartu angsuran rata-rata mencapai 23%, jauh lebih tinggi dibanding potensi imbal hasil investasi pasar saham nan hanya 7-10% per tahun.

5. Bangun Pendapatan Pasif

Pendapatan pasif dari saham, kembang bank, alias sewa properti bisa memperkuat finansial tanpa berjuntai pada kerja aktif.

6. Mulai Sekarang

Prinsip kembang majemuk bekerja optimal jika Anda mulai berinvestasi sedini mungkin. Waktu adalah senjata utama dalam membangun kekayaan.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Resign dari Tentara, Pria Ini Jadi ART & Mendadak Kaya

Selengkapnya