ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Harga beras mulai mengalami kenaikan sejak dua bulan terakhir. Terbaru, nilai beras naik di 163 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Kenaikan nilai terjadi di tengah stok persediaan beras pemerintah melimpah. Berdasarkan info Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (30/6/2025) pada minggu pertama Mei 2025, rata-rata nasional nilai beras premium mencapai Rp 15.567/kg. Harga tersebut tetap di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) nan ditetapkan sebesar Rp 14.900/kg.
Harga beras di atas HET juga terjadi di beras medium. Harga rata-rata nasional beras medium mencapai Rp 13.723/kg alias setara 9,78% di atas HET nan ditetapkan Rp 12.500/kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, di minggu kedua Mei 2025, rata-rata nilai beras premium secara nasional Rp 15.573/kg. Angka itu 4,52% di atas HET Rp 14.900/kg.
Hal serupa juga terjadi di beras medium, nilai rata-rata nasional mencapai Rp 13.775. Harga tersebut 10,2% di atas HET.
Kemudian, minggu ketiga Mei 2025, rata-rata nasional nilai beras premium naik tipis dibandingkan dengan minggu sebelumnya Rp 15.605/kg. Sedangkan untuk rata-rata nasional untuk beras medium mencapai Rp 13.844/kg.
Minggu keempat Mei 2025, rata-rata nasional nilai beras premium mencapai Rp 15.646/kg. Lalu untuk beras medium, harganya Rp 13.844/kg.
Lalu, nilai beras juga terus naik di minggu pertama Juni 2025. Rata-rata nasional nilai beras premium Rp 15.677/kg. Rata-rata nasional nilai beras medium pada minggu pertama Juni 2025 mencapai Rp 13.913/kg.
Pada minggu kedua Juni 2025, rata-rata nasional nilai beras premium mencapai Rp 15.708/kg. Sementara, untuk rata-rata nilai beras medium mencapai Rp 13.946/kg.
Minggu ketiga Juni 2025, rata-rata nasional nilai beras premium kembali naik Rp 15.764/kg. Beras medium, nilai rata-rata nasionalnya mencapai Rp 14.010/kg.
Minggu keempat Juni 2025, rata-rata nilai beras premium secara nasional mencapai Rp 15.799/kg. Untuk beras medium, harganya Rp 14.070/kg.
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyampaikan stok beras di penyimpanan Perum Bulog saat ini mencapai 4,2 juta ton. Kemudian penyerapan dari hasil panen petani oleh Bulog sebesar 2,6 juta ton setara beras.
"Dalam kesempatan nan baik ini, saya juga mau sampaikan bahwa kami pemerintah, tentunya berterima kasih kepada seluruh penggilingan padi se-Indonesia. Ini lantaran mereka membantu pemerintah membikin stok beras Bulog menjadi 4,2 juta ton. Lalu penyerapan dalam negeri sampai 2,6 juta ton setara beras," kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.
Simak juga Video: Kala Mentan Endus 'Mafia' di Balik Harga Beras Naik saat Stok Aman
(rea/rrd)