ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Belakangan, beberapa kasus kematian pendaki di gunung menjadi sorotan Terbaru, pendaki gunung asal Brasil Juliana Marins meninggal bumi di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Dari hasil autopsi, penyebab kematian Juliana adalah luka akibat tumbukan keras lantaran dia terjatuh.
Sebelumnya, dua pendaki wanita, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, meninggal bumi saat melakukan pendakian di Puncak Cartenz (Carstensz Pyramid) di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Keduanya meninggal bumi lantaran hipotermia akibat cuaca ekstrem dan terlalu lama berada di puncak gunung. Hipotermia, memang menjadi sebuah momok bagi para pendaki.
Hipotermia adalah kondisi kedinginan ekstrem hingga menyebabkan tubuh tidak lagi bisa memproduksi cukup panas untuk menghangatkan diri. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, organ-organ di dalam tubuh bakal mengalami kerusakan dan bisa menyebabkan kematian.
Mengutip SehatQ, Jumat (27/6/2025), seseorang dikatakan mengalami hipotermia ketika suhu tubuhnya berada di bawah 35 derajat celcius. Kondisi kedinginan ekstrem ini kerap dialami pendaki gunung nan tidak mempunyai cukup 'alat tempur' untuk menghangatkan diri.
Cara mengatasi hipotermia
Berikut langkah mengatasi hipotermia sebagai pertolongan pertama nan bisa Anda lakukan jika menemukan orang nan mengalami penurunan suhu tubuh ekstrem:
- Pindahkan orang tersebut dari tempat dingin ke tempat nan lebih hangat dan kering.
- Buka busana nan basah, robek jika perlu. Bila memungkinkan tukar baju dengan busana nan hangat.
- Bungkus badannya dengan selimut hingga kepala dengan hanya menyisakan bagian wajah nan terbuka.
- Kontak kulit ke kulit (skin to skin) juga dapat dilakukan. Caranya, buka baju Anda kemudian balut diri Anda berbareng pasien hipotermia dengan menggunakan selimut. Ini dilakukan untuk mentransfer panas tubuh Anda ke pasien hipotermia.
- Bila tetap sadar, berikan minum hangat pada pasien hipotermia untuk menghangatkan tubuh. Namun, jangan minuman nan mengandung alkohol alias kafein.
- Bila penderita hipotermia tidak sadarkan diri, lakukan prosedur CPR (cardiopulmonary resuscitation) sampai nadi kembali teraba alias hingga tenaga medis datang.
- Jika korban sudah sadar, berilah minuman hangat sesegera mungkin
Cara mengatasi hipotermia di atas semestinya mulai menunjukkan hasil dalam beberapa menit. Jika pasien hipotermia sudah berakhir gemetar dan bisa tersenyum, berfaedah dia sudah mulai pulih. Sebaliknya, jika dia sudah tidak gemetar, tapi belum bisa tersenyum, bisa jadi kondisinya justru makin parah.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]