Bri Jadi Institusi Keuangan Nomor 1 Ri Versi Fortune Southeast Asia 500

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI sukses menjadi lembaga finansial nomor satu dari Indonesia dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 tahun 2025. BRI juga menduduki ranking ke-4 dalam kategori finansial se-Asia Tenggara, dan menempati urutan ke-14 dari total 500 perusahaan terbesar di area berasas pendapatan.

Capaian ini sekaligus menempatkan BRI sejajar dengan nama-nama besar seperti SEA dan Singapore Airlines dari Singapura, Charoen Pokphand Foods dari Thailand, hingga Maybank dari Malaysia.

Menanggapi prestasi tersebut, Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya. Menurutnya, pencapaian ini adalah hasil dari konsistensi BRI dalam menjaga performa esensial di tengah tantangan dunia nan makin kompleks.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Transformasi BRI menuju universal banking adalah jawaban. BRI tidak hanya bakal menjadi bank terbaik di segmen UMKM, tetapi juga kudu bisa melayani seluruh spektrum kebutuhan pengguna dari perseorangan hingga korporasi besar, di seluruh lapisan masyarakat," ujar Hery dalam keterangan tertulis, Senin (30/6/2025).

Lebih lanjut, dia menyebut performa impresif BRI tersebut tak lepas dari hasil keahlian finansial solid sepanjang tahun lalu. Mengutip laporan resmi Fortune, BRI sukses membukukan pendapatan sebesar US$17,68 miliar alias tumbuh 18,6% Year on Year (YoY) pada akhir 2024.

Angka ini menunjukkan esensial upaya nan kokoh dan berkelanjutan, sekaligus mempertegas peran BRI sebagai motor pertumbuhan ekonomi regional.

Hery mengucapkan terima kasih kepada seluruh tenaga kerja BRILiaN dan pengguna setia BRI atas kepercayaan dan kontribusinya.

"Pencapaian ini kami dedikasikan untuk seluruh insan BRILiaN dan pengguna kami tercinta, nan terus memberikan support luar biasa bagi kemajuan BRI," tuturnya.

Sebagai informasi, Fortune Southeast Asia 500 merupakan pemeringkatan tahunan nan mengukur performa perusahaan-perusahaan terbesar di Asia Tenggara berasas pendapatan, dengan info nan sudah diverifikasi secara ketat oleh lembaga riset dunia seperti LSEG, Bloomberg, dan S&P Global Market Intelligence.

Dalam laporannya, Fortune juga menyoroti prospek cerah Asia Tenggara sebagai area strategis di tengah pergeseran rantai pasok global. Industri seperti pertambangan, kendaraan listrik (EV), dan kepintaran buatan (AI) dinilai bakal semakin mendongkrak posisi area ini sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi baru dunia.

'Tujuh negara nan masuk dalam daftar perdana tahun lalu, ialah Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Kamboja kembali masuk dalam daftar tahun 2025 dan terus menunjukkan pengaruh krusial dalam perekonomian kawasan,' tulis Fortune.


(anl/ega)

Selengkapnya